BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi dapat dipelajari secara teoritis dan prakis.
Psikologi yang dipelajari secara teoritis apabila orang dalam mempelajarinya
demi ilmu itu sendiri, tidak dihubungkan dengan soal praktik. Sedangkan yang
praktis, psikologi dipelajari dan
dihubungkan dengan yang segi praktik. Dalam segi yang praktis ini orang mencari
jalan bagaimana dapat mempraktikkan psikologi untuk kehidupan sehari hari.
Demikian juga macam bidang yang termasuk dalam psikologi praktis dapat lebih
luas karena dapat diaplikasikan sesuai dengan bidang yang dikehendaki, misalnya
dalam bidang pendidikan-psikologi pendidikaan,
dalam bidang industri atau perusahaan – psikologi industri atau
psikologi perusahaan, dalam bidang kriminal – psikologi kriminal, dalam bidang
jasa – psikologi pelayanan dan sebagainya.
Dalam bidang pelayanan psikologi sangat diperlukan. Banyak
pertanyaan bermunculan diseputar pelayanan, mengapa pelayanan selalu
dihubungkan dengan psikologi? Apa kaitan antara keduanya? Masalah pelayanan
selalu berhubungan dengan kegiatan manusia. Selain itu, pelayanan juga berkaitan dengan tingkah laku
manusia secara langsung maupun tidak.
Pada dasarnya menghadapi manusia lain adalah mudah, jika kita mengetahui
caranya. Manusia ingin selalu diperhatikan, dihargai, dimanusiakan, dihormati,
dibuat bangga, dan dibuat senang. Justru karena kealpaan kita menghadapi
hal-hal tersebut membuat orang lain tidak memperoleh seperti yang diharapkan. Baiklah
untuk memberikan kejelasan maka marilah kita awali dengan membahas pengertian
pengertiannya terlebih dahulu kemudian kepentingan serta peran psikologi di
dunia usaha khususnya yang berkecimpung di industry jasa.
1.
Pengertian Psikologi dan
Pelayanan
a. Menurut Plato, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakekat dan hidup
jiwa manusia (psyche = jiwa, logos = ilmu pengetahuan)
b. Menurut Mac Dugall, psikologi adalah ilmu pegetahuan yang mempelajari
tingkah laku manusia atau human behaviour.
c. Menurut Mussen & Rosenwieg, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang mind (pikiran) atau
The study of mind, tetapi dalam perkembangannya kata mind berubah menjadi behaviour (tingkah laku)
sehigga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
d. Pelayanan merupakan proses interaksi antara seseorang yang berupaya
memenuhi kebutuhan dengan seseorang yang ingin terpenuhi kebutuhannya. yaitu
antara pelanggan / tamu / klien / nasabah / pasien dan para petugas / karyawan
/ pegawai.
e. Kamus Besar Bahasa
Indonesia:
Pelayanan adalah perihal
atau cara melayani, kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual-beli barang
atau jasa.
f. Valarie A. Zeithaml &
Mary Jo Bitner (1996:5)
“…services are deeds,
processes, and performances.”
g.
Dari
pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi
pelayanan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
proses interaksi kerja di industri jasa pelayanan, yaitu antara
pelanggan/tamu/klien/nasabah/pasien dan para petugas/pegawai/karyawan.
2.
Pentingnya Psikologi
Manusia dilahirkan sebagai
mahluk social yang selalu berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hasil
hubungan manusia antar individu yang
satu dengan individu lainnya tidak selalu memuaskan, satu waktu kita kesal
terhadap orang lain, lain kali kita merasa senang dengan orang lain. Contoh
tersebut dapat kita rumuskan kedalam pertanyaan psikologi, yaitu bagaimanakah
kita dapat bekerja sama dengan orang lain? Bagaimanakah agar orang lain
tertarik dengan diri kita? Bagaimanakah caranya agar kita giat bekerja dan
sebagainya.
Untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan itu, kita perlu memahami diri kita sendiri sebagai individu dan juga
diri individu lainnya. Dapat ditegaskan bahwa untuk dapat berhubungan baik dengan orang lain maka kita perlu
memahami perilaku individu. Dengan mempelajari psikologi, kita dapat memahami
perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Pertanyaan berikutnya yang
harus dijawab adalah perilaku atau aktivitas yang mana dari diri individu yang
dipelajari oleh psikologi? Marilah kita urakan satu persatu.
a. Aktivitas psikomotoris,
yaitu aktivitas individu yang berkaitan dengan kerja organ-organ tubuh manusia,
seperti berlari, menangis, memukul, menari, tertawa dsb.
b. Aktivitas kognitif, yaitu
aktivitas yang berhubungan dengan daya kerja otak atau pikiran seperti,
mengamati, menilai, menyimpulkan, berpendapat, berpidato dsb.
c. Aktivitas afektif, yaitu
aktivitas yang berkaitan dengan perasaan atau emosi manusia seperti marah,
melamun, sedih, gembira, suka, tidak suka dsb.
3.
Psikologi sebagai ilmu
Menurut para pakar ilmu
pengetahuan, suatu pengetahuan dapat dinyatakan sebagai ilmu, bila memiliki :
a. Obyektivitas, artinya
kesimpulan atau teori yang ditarik dalam psikologi, bersifat obyektif terlepas
dari hasil prasangka seseorang.
b. Experimental, seluruh
kesimpulan, dalil. Hokum dalam pengetahuan ini, berdasarkan hasiul penelitian
empirik atau yang telah teruji kebenarannya.
c. Mengikuti hokum parsimony,
seluruh teori yang ada dalam pengetahuan ini jelas, sederhana, dan dapat
digunakan yang mengandung suatu pengertian.
d. Memiliki bahasa dan
etimologi (ilmu asal usul kata) tersendiri yang khas dan berbeda dengan ilmu
lain dalam menafsirkan suatu makna kata.
e. Unfinished science, artinya
ilmu ini berkembang dari waktu ke waktu tanpa dibatasi dengan selesainya suatu
masalah atau pertanyaan, tetapi senantiasa terus berkembang dan
berkesinambungan dalam mencari jawaban.
f. Memiliki method tertentu
dalam pemecahan suatu masalah, yang berbeda dengan ilmu lainnya.
4.
Pentingnya mempelajari
psikologi
Adanya interaksi manusia
dengan lingkungannya, menuntut kita untuk mempelajari psikologi. Untuk apa?
a. Membantu individu untuk
memahami dirinya sendiri.
b. Membantu individu untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sebagai tempat hidupnya
c. Membantu individu dalam
memecahkan masalah social pribadi.
d. Membantu individu untuk
memecahkan masalah sekarang terutama dalam menentukan keputusan dan atau
pilihan serta mampu mengantisipasi masalah masalah yang akan datang.
5.
Peranan psikologi dalam
dunia usaha
a. Untuk membantu penempatan
pegawai, agar sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, yang pada akhirnya
adanya kepuasan bagi individu itu sendiri.
b. Untuk membantu pengembangan
diri, setelah individu menerima dan mengerti kelemahan dan kelebihan diri
sendiri.
c. Membantu setiap karyawan
untuk memiliki sifat menerima kepada semua pelanggan atau orang yang
dilayaninya dengan tanpa membeda bedakan.
d. Membantu perilaku ‘well
adaptive’ individu dalam lingkungan kerja yang dimasukinya.
e. Membantu individu untuk
memotivasi diri sendiri, yang berkaitan dengan masalah masalah profesinya.
f. Membantu karyawan untuk
mampu menilai dan mengendalikandiri.
BAB II
MENGENAL POTENSI DIRI
Banyak aspek yang perlu kita
pahami dalam kaitan berinteraksi antara manusia dengan lingkungan, tentang diri
kita sendiri mengenai keadaan fisik, psikis, pembentukan perilaku, kelemahan
dan kelebihan dsb. Pertanyaan yang
mendasar, bagaimana manusia itu terbentuk dengan segala kekhasannya? Para pakar
psikologi bersepakat, bahwa ada tiga hal yang membentuk individu, sebagai
berikut.
A. Hereditas
Hereditas
adalah factor pembawa sifat sifat bawaan sejak lahir, yang diturunkan melalui
46 gen atau 23 chromosome, dari hasil pertemuan sel ovum atau indung telur
dengan sperma, sejak masa konsepsi.
Sejak masa konsepsi terbentuklah embrio yang dari waktu kewaktu
berkembang baik fisik maupun hal hal psikis sampai genap berusia 9 bulan 10
hari. Sebagai contoh seorang bayi yang lahir, ada yang berpendapat cantik
seperti ibunya, cakep seperti ayahnya, pintar seperti ayahnya, sabar seperti
ibunya dsb. Yang termasuk ke dalam sifat sifat hereditas sebagai berikut
1. Intelegensi,
Intelegensi
adalah kesiapan kemampuan belajar, kecepatan melihat hubungan hubungan,
kesanggupan memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat serta kesanggupan mengumpulkan
data data untuk menarik suatu kesimpulan. Contoh seorang yang berintelegensi
memadai dapat berhasil di sekolah dan di pekerjaan.
2. Daya
tarik fisik
Daya
tarik fisik seseorang merupakan hereditas, karena keadaan fisik orang tua akan
diturunkan kepada anak anaknya dan ini mempengaruhi perilaku dan penilaian
seseorang. Daya tarik fisik (physical
attractiveness) adalah bentuk kesan pertama seseorang terhadap keadaan phisik
orang lain.sebagai dasar penilaiannya. Daya tarik fisik termasuk di dalamnya
kepekaan, kebaikan, kekuatan, minat, ketertarikan, respon sex yang menimbulkan
seseorang tertarik satu dengan yang lainnya.
B. Lingkungan
Lingkungan
adalah segala hal yang ada disekitar kita yang dengan cara cara tertentu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh proses hidup seseorang.
Ditinjau
dari nilai pengaruhnya lingkungan dapat dibagi sebagai berikut.
1. Lingkungan
efektif
Lingkungan
efektif (effective environment) yaitu
segala hal yang ada disekitar kita yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi individu.
Contoh : buku buku pelajaran merupakan lingkungan efektif bagi setiap mahasiwa,
pupuk adalah lingkungan efektif bagi pecinta tanaman dsb.
2. Lingkungan
tidak efektif
Lingkungan
tidak efektif (uneffective environment) yaitu setiap hal disekitar kita yang
tidak bermanfaat dan tidak berarti bagi individu. Contoh : suasana gaduh bukan
merupakan lingkungan efektif bagi mahasiswa yang sedang belajar.
Lingkungan
bila ditinjau dari dari asal dan
sifatnya, dibagi menjadi :
1. Lingkungan
ekstern
Lingkungan
ekstern adalah lingkungan fisik yaitu semua hal yang berada di luar kita yang
berpengaruh kepada individu. Seperti lingkungan sekolah, pesantren, kampus,
pertanian, kompleks perumahan dsb. Sikap
remaja yang biasa hidup dilingkungan kampus dengan remaja yang biasa hidup
dilingkungan pedesaan akan berbeda dalam cara berpikir dan cara menyelesaikan
masalah.
2. Lingkungan
intern
Lingkungan
intern adalah lingkungan yang ada dalam diri kita sendiri, yang mempengaruhi
keadaan fisik diri kita. Contoh : makanan yang bervitamin dan bergizi
mempercepat pertumbuhan badan dan perkembangan otot seseorang, olah raga yang
teratur menjaga kondisi tubuh kita untuk tetap sehat dsb.
3. Lingkungan
social
Lingkungan
social adalah interaksi
antara individu dengan individu yang lainnya dalam kelompok tertentu. Para
pakar psikologi bersepakat, bahwa lingkungan ini yang sangat menentukan sikap
dan perilaku seseorang . Sehingga kita sering mendengar dan mengatakan bahwa
kepribadian seseorang itu tergantung kepada dengan siapa orang itu bergaul.
Contoh : interaksi orang tua dan anak dalam lingkungan keluarga, interaksi
antara dosen dengan mahasiswa di lingkungan kampus, yang pada akhirnya hasil
dari interaksi itu akan membentuk kepribadian seseorang.
C. Kematangan/Waktu
Keturunan dan lingkungan, keduanya membawa pengaruh
terhadap pembentukan perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki bakat akan
tampak dan terwujud bila dikembangkan melalui pendidikan, latihan dan
pembiasaan. Dalam hal tersebut tampak kaitan antara hereditas dan lingkungan,
tetapi keduanya belum cukup. Bagaimana hebatnya bakat seseorang dan pendidikan
yang memadai, masih akan mengalami kesulitan bila individu itu belum matang
untuk dididik, belum ada kesempatan dan usaha dari individu itu sendiri. Baik
kematangan kesempatan dan usaha selalu berkaitan dengan waktu, maka faktor yang
ketiga ini dapat dikatakan sebagai waktu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa
pertumbuhan dan perkembangan seseorang itu ditentukan oleh faktor hereditas
atau keturuan, lingkungan dan kematangan. Jika dirumuskan menjadi seperti
berikut ini:
M = P ( K.L.W )
M =
Manusia P = Produk K = Keturunan L = Lingkungan W = Waktu
D.
Kepribadian
1. Pengertian
Dalam pengertian umum bahwa seseorang dikatakan
berkepribadian bila seseorang ini berperilaku sesuai dengan norma, nilai dan
aturan aturan yang berlaku. Bila seseorang itu tidak melakukan perilaku yang
baik maka dikatakan tidak memiliki kepribadian. Untuk memahami seseorang tidak
cukup dengan melihat kesan kesan yang bersifat lahiriah saja, tetapi juga perlu
mengerti apa yang ada dibalik apa yang ditampilkan oleh seseorang itu. Kalau demikian apa kepribadian itu ?
yang dimaksud kepribadian adalah integritas psiko-fisik, sebagai result dari
hereditas, lingkungan dan kematangan yang bersifat unik dan dinamis serta
berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan sehari hari perlu kita
memahami tentang kepribadian, karena kita berinteraksi dengan individu lainnya.
Adapun alasan lain pentingnya
mempelajari kepribadian adalah sebagai berikut :
a. Setiap hubungan sosial memerlukan
pengetahuan tentang sifat sifat orang
yang ada di luar diri kita.
b. Bagi setiap orang yang memiliki tugas melayani
orang lain maka pengetahuan tentang dirinya dan orang lain yang dilayaninya
merupakan hal yang mutlak.
c. Setiap orang adalah pemimpin, oleh karena itu
perlu mengetahui kepribadian diri sendiri untuk dapat memimpin diri sendiri.
2. Perbedaan Self dan Self Picture
Kata self menyangkut semua keyakinan, sikap, ide dan
perasaan baik itu disadari maupun tidak disadari, yang menjadi perhatian dari
diri orang yang bersangkutan. Sedangkan
self picture hanya merupakan bagian dari self yakni hanya bagian yang disadari.
Dengan kata lain self picture adalah gambaran pengetahuan, pendapat dan
perasaan mengenai diri sendiri.
Pengertian self dalam psikologi ternyata lebih luas, tidak hanya
meliputi aspek aspek yang disebutkan di atas.
Semua yang dimiliki seseorang mulai dari pakaian sampai keluarga adalah
bagian dari self. Contoh, kita kecewa bila suatu waktu pakaian kita atau pacar
kita ada yang mengambil, kita sedih bila ditinggalkan oleh ayah pada suatu
waktu dsb. Jika dilukiskan maka unsur
unsur self itu akan berujud sebagai berikut :
AGAMA
|
NEGARA
|
ORGANISASI
|
HAK MILIK
|
TEMAN
|
KELUARGA
|
3. Aspek aspek kepribadian
a. Self
Self adalah taksiran, perkiraan dan perasaan
seseorang mengenai dirinya, baik hakekat jasmani, abilitas intelegensi, motif
dll yang disadari dan tidak disadari.
b. Personality traits
Personality traits adalah kecenderungan seseorang
untuk menilai situasi dengan cara cara tertentu dan kemudian bertindak sesuai
dengan hasil penilaian tersebut. Contoh:
orang yang memiliki sifat periang, dalam menyelesaikan suatu masalah akan
berbeda dengan orang yang memiliki sifat pemurung.
c. Intelegensi atau kecerdasan
Intelegensi adalah kesiapan kemampuan belajar,
kecepatan melihat hubungan hubungan, kesanggupan memutuskan sesuatu dengan
cepat dan tepat. Contoh : orang yang cenderung memiliki intelegensi tinggi akan
cepat menyelesaikan suatu program pendidikan atau hal lainnya.
d. Penampilan
Penampilan ini berkaitan dengan daya tarik fisik,
oleh karena itu dianggap cukup penting dalam kepribadian. Alasannya setiap
orang yang bertemu dengan orang lainnya selalu langsung menilai penampilannya.
Jadi kalau saat awal sudah kurang disukai maka untuk berikutnya lama untuk
penyesuaiannya.
e. Kesehatan
Bahwa kesehatan merupakan salah satu segi dari kepribadian, tidaklah perlu diragukan
karena hal ini menunjuk pada aktivitas seseorang secara langsung. Contoh : bila
kita mengalami sakit dan lama, makaa akan mengganggu aktivitas kita dalam
kesehariannya.
f. Sikap
Sikap adalah kecenderungan individu untuk bereaksi
terhadap suatu obyek, mendekatinya atau menjauh. Contoh : bila kita yakin bahwa
minuman keras itu tidak baik untuk kesehatan maka kita akan menjauhi segala sesuatu yang berbau minuman keras.
g. Pengetahuan dan ketrampilan
Pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki
merupakan unsur kepribadian kita. Keluasan pengetahuan dan keprigelan kita akan
ikut menentukan peranan kita dalam lingkungan ssosial. Contoh : seorang yang
memiliki kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari suatu kelompok
individu yang ada, akan cenderung memiliki posisi sebagai pemimpin dalam kelompok itu.
h. Nilai nilai
Masalah nilai dalam diri seseorang selalu berkaitan
dengan masalah baik dan tidak baik, etik, norma dan moral yang sangat
mempengaruhi nilai seseorang di dalam lingkungan sosial.
i.
Temperamen
Kuat lemahnya
emosi seseorang disebut temperamen yang melukiskan emosi seseorang. Contoh :
Seorang yang begitu optimis ketika mengikuti ujian tes kepegawaian tapi ada
juga yang pesimis pada saat yang bersamaan.
j.
Peranan
Peranan seseorang berkaitan dengan fungsi dan status
seseorang dalam lingkungan tertentu. Contoh : seorang yang berprofesi sebagai
dokter, pada suatu waktu memberikan ceramah keagamaan di masjid. Pada saat dia
menjadi penceramah akan memperlihatkan tindakan yang berbeda, dengan ketika melaksanakan tugas sebagai
dokter.
E. Motivasi
1. Pengertian
Motivasi adalah suatu keadaan yang dialami individu yang
mendorong individu itu untuk melakukan sesuatu ke arah tujuan tertentu. Kata
lain yang memiliki pengertian yang sama dengan motivasi adalah need, yang pada hakekatnya merupakan
keadaan kurangnya sesuatu baik fisik maupun psikis, sehingga individu berupaya
memenuhinya, agar tercapai keseimbangan dalam dirinya.
2. Jenis jenis motif
Para pakar psikologi sepakat, bahwa secara garis
besar motif dibagi menjadi dua bagian yaitu fisiologis dan sosial.
a. Motif fisologis
Motif fisiologis adalah motif yang tidak disadari,
berkaitan dengan keseimbangan kondisi
phisik individu dan bersifat mutlak bagi setiap individu. Yang termasuk
pada motif ini yaitu haus dan lapar, bernafas, beristirahat, tidur,
menghindarkan rasa sakit, sex dll.
b. Motif sosial
Motif sosial adalah kemampuan individu untuk belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat hidupnya. Penyesuaian diri ini hanya
dapat dilakukan dengan cara bekerja sama dengan individu lain. Yang termasuk
motif ini yaitu motif ingin dikenal, dipatuhi noleh kelompok, rasa aman, harga
diri dan aktualisasi diri.
1) Motif ingin dikenal, contoh : setiap orang
mempunyai nama, alamat dan identitas lainnya.
2) Motif dipatuhi oleh kelompoknya, contoh : seorang
ayah berupaya melakukan hal hal yang
bijaksana untuk dapat dipatuhi dan disegani oleh isteri dan anak anaknya.
3) Motif rasa aman, contoh : seorang ibu
mengantarkan dan menunggui anaknya yang berumur lima tahun ke sekolah taman
kanak kanak.
4) Harga diri, contohnya seorang suami yang berusaha
mencari suatu pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.
5) Aktualisasi diri, contohnya : seorang lulusan STP AMPTA yang telah bekerja
sekian tahun, pada suatu waktu kembali kekampus untuk meningkatkan kemampuan
profesinya.
3. Konflik diantara motif
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam diri kita ini
tidak hanya memiliki satu motif saja, akan tetapi banyak motif. Tidak jarang
diantara motif motif yang ada berinterelasi dan berkombinasi secara seimbang di
dalam diri individu, tetapi sering pula motif motif itu bertentangan yang pada
akhirnya menimbulkan konflik dalam diri
individu itu.
Ada tiga situasi yang dapat menimbulkan pertentangan
motif.
a. Apabila pada suatu saat yang bersamaan, harus
memilih salah satu diantara dua tujuan yang sebenarnya ingin dicapai semua.
Tetapi bila mencapai dua tujuan pada saat yang sama akan mengakibatkan
kegagalan total. Contoh : seorang luusan
perhotelan yang diterima di dua hotel dan kedua tempat itu sama menarik untuk
orang tersebut hingga mengalami konflik menetapkan pilihan.
b. Apabila pada suatu saat yang sama individu harus
memilih satu diantara dua hal, yang sebenarnya sama sekali dari keduanya tidak
diinginkan.
Contoh : Seorang lulusan perhotelan melamar
pekerjaan dan diterima dibagian yang
tidak sesuai dengan keahliannya. Disatu pihak ia tidak ingin bekerja ditempat
itu sedang dilain pihak ia takut tidak mendapat pekerjaan.
c. Apabila pada suatu saat yang bersamaan terdapat
suatu tujuan yang ingin dicapai, dari dua kondisi yang bertentangan. Contoh :
seorang mahasiswa pada saat yang bersamaan harus memilih ajakan menonton film
dari temannya dan harus menyelesaikan tugas yang akan dikumpulkan besok
harinya.
F. Frustrasi
Dalam kehidupan sehari hari setiap orang mengalami
rintangan, kesulitan dan konflik. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda
dalam menangani masalahnya. Apabila seseorang dapat menangani masalahnya maka
akan merasa lega. Tetapi bagi yang tidak mampu menangani akan terjadi
sebaliknya yaitu frustasi. Frustasi adalah kondisi psikologis individu yang menyebabkannya tidak dapat mencapai
tujuannya karena suatu hambatan sehingga menimbulkan ketidakpuasan.
1. Jenis frustrasi
a. Frustasi toleransi artinya frustasi yang dapat
ditangani atau terkendali dengan penuh kesabaran dan selalu ditahan. Pada waktu
menahan emosinya tidak berbahaya.
b. Frustasi emosional artinya pada saat emosi, frustasi
itu muncul dan tidak dapat terkendali, akan sangat berbahaya dan menjadi bentuk
reaksi yang sifatnya merusak.
2. Sumber frustrasi
a. Penekanan motif yang sudah ada, contoh seorang
tukang tambal ban berkeinginan untuk menambal sebaik baiknya tetapi pelanggannya
terburu buru ingin cepat selesai. Akhirnya timbul kekesalan pada diri penambal ban itu.
b. Kehendak yang terhalang, misal seorang yang telah berjanji untuk
bertemu pacarnya pukul 8 malam, tetapi pacar yang ditunggunya tidak datang maka
orang itu akan kesal dan kecewa.
c. Pertentangan motif, misalnya seorang mahasiswa
yang diajak nonton oleh kekasihnya,
tetapi tidak dapat memenuhinya karena harus engikuti program praktek di
restoran pada waktu yang sama, maka ia akan mengalami kekecewaan.
d. Tignkah laku pada waktu frustasi. Seorang yang kecewa tidak lulus dan tidak
diterima menjadi pegawai PNS, akan
bersikap apatis.
3. Bentuk reaksi frustrasi
a. Reaksi tak terpikirkan. Yang termasuk kedalamnya
adalah perilaku seperti anak kecil, marah, tidak berdaya, menghayal dan
penekanan.
b. Melemparkan kesalahan pada orang lain.
Rasionalisasi yaitu mencari sebab sebab kesalahan dari orang lain sehingga
dapat diterima akal dan proyeksi yaitu individu melemparkan sifat sifat dirinya
kepada orang lain. Contoh seorang mahasiswa tidak lulus ujian suatu mata
kuliah, kemudian menyalahkan dosennya.
c. Mencari tujuan pengganti. Cara ini untuk
melepaskan diri dari kegagalan dengan cara untuk mencari jalan lain yang lebih
positif, ada dua macam yaitu :
1) Sublimasi, mencari obyek lain yang memiliki latar
belakang yang sama dengan frustrasi yang
telah dialaminya. Contoh seorang wanita yang gagal bercinta kemudian bekerja
sebagai seorang perawat rumah jompo (keduanya mengenai cinta)
2) Kompensasi, mencari obyek lain yang memmiliki
latar belakang yang berbeda dengan frustrasi yang dialaminya. Conto kurang
berhasil dalam pemahaman materi kuliah tetapi berhasil sebagai atlit kampus
yang favorit.
G. Emosi
Emosi adalah perasaan yang bergejolak dalam diri
individu yang merupakan energi untuk bereaksi. Bentu emosi seperti marah,
cinta, sedih, gembira, benci, kawatir, simpati, antipati, empati dsb. Contoh : ketakutan membuat orang
menjauhi sesuatu, kemarahan seseorang membuat orang menyerang sesuatu dll.
Ada dua bentuk emosi yang perlu dikembangkan
berkaitan dengan perannya sebagai tenaga bidang jasa.
1. Perasaan simpati adalah perasaan ikut merasakan
apa yang terjadi dengan kondisi psikis orang lain serta reaksi emosi kedua
individu sama. Seperti menengok orang sakit, melayat orang yang meninggal,
memberi kartu ucapan selamat ulangtahun
dll.
2. Perasaan empati adalah perasaan diri kita
terhadap suatu obyek atau situasi, Contoh menangis karena melihat film yang
mengharukan, bersorak sorak karena tim sepakbola jagoannya menang, marah kalau
hutan lindung rusak dll.
Aspek aspek emosi sekurang kurangnya ada empat yaitu
:
1. Pengalaman pribadi,aspek ini merupakan dasar
senang atau tidak senang kepada orang lain, masalah atau barang. Contoh : kita merasa senang berbicara dengan
seseorang, menjauhi situasi tertentu, tidak menyukai suatu lagu dll.
2. Perubahan fisik ketika emosi ini terjadi, seperti kalau kita marah
tekanan darah dan denyut nadi berubah, sesak nafas, warna mata berubah, dan
getaran bibir dll.
3. Ekspresi tingkah laku emosi, dapat dikatakan
bahwa setiap emosi selalu tercerminkan dalam tingkah laku. Perubahan itu akan
nampak perubahan air muka, perubahan suara, tangisan. Contoh : seorang yang
tiba tiba mendapat malu, mukanya mendadak merah atau pucat, suara parau dan
atau tidak dapat bersuara. Contoh tersebut dinamakan bahasa emosi yang
menunjukkan emosi seseorang.
4. Emosi sebagai motif. Faktor emosi dapat
mengarahkan individu pada tujuan tertentu, maka emosi dipandang juga sebagai
motif. Sebagai contoh seorang yang sebelumnya tidak pernah memukul orang tetapi
ketiaka ia emosi maka ia dapat memukul
orang yang membuat ia marah.
BAB III
INTERAKSI SOSIAL INDIVIDU DENGAN
LINGKUNGAN
Pengalaman
kita menunjukkan, suatu hari kita dimarahi oleh orang lain, dihari lain kita
dipuja orang lain. Atau suatu waktu kita tidak menyukai seseorang dan dihari
lainnya kita menyukainya. Mengapa bisa
demikian ? Ini karena kita berinteraksi, yang setiap gerak kegiatan atau
perilaku kita dilihat dan dinilai oleh orang lain. Itu sebabnya keberhasilan
seseorang dalam suatu lingkungan, tergantung pada apa yang dilakukannya
terhadap orang lain dan lingkungan diluar dirinya. Langsung atau tidak langsung hal ini hal ini
mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
A. Pola interaksi Individu dalam Lingkungan
Setiap individu baik disadari maupun tidak disadari,
telah melakukan interaksi dengan lingkungannya. Tidak ada seorangpun yang dapat
terbebas dari interaksi ini. Terhadap kegiatan interaksi ini, kita dapat mengajukan tiga pertanyaan yaitu :
1. Apa yang dilakukan oleh manusia?
2. Mengapa manusia berbuat sesuatu?
3. Bagaimana manusia itu berbuat?
Pertanyaan dan jawaban yang konkrit adalah sebagai
berikut :
1. Sedang apa saya di kelas ini ? Saya sedang
belajar.
2. Mengapa saya belajar? Karena kelak yang saya pelajari akan
diujikan.
3. Bagaimana saya belajar? Dengan memahami dalil dan
teori.
Secara psikologis pertanyaan itu mengacu pada tiga
hal yaitu tujuan, upaya /kegiatan dan cara. Hal ini selalu berkaitan dan
merupakan siklus interaksi secara umum.
B. Peranan Individu dalam Lingkungan
1. Mempertahankan diri
Untuk hidup setiap orang harus mampu mempertahankan
diri terhadap segala rintangan yang menghalangi pencapaian tujuannya. Pada kondisi ini, individu aktif untuk
melakukan sesuatu terhadap lingkungan , agar dapat mencapai tujuannya.. Contoh
untuk mempertahankan diri dari kedinginan di atas gunung, para pendaki meakai
baju baju tebal dan alat pemanas, agar dapat mencapai puncak gunung.
2. Mempergunakan lingkungan
Untuk tetap dapat hidup, amnusia tidak hanya
menentang lingkungan tetapi harus dapat menggunakan lingkungan. Contoh :
manusia menggunakan oksigen untuk bernafas, manusia bertani memerlukan lahan
dsb.
3. Berpartisipasi
Individu perlu
terlibat dan turut serta pada apa yang terjadi di dalam lingkungannya.
Contoh : individu melakukan olah raga sambil menikmati alam, kita memperbaiki
selokan bersama sama dengan orang lain, sambil saling mengenalkan diri.
4. Menyesuaikan diri
Kelebihan manusia adalah kesanggupannya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Contoh : kita dapat menerima hasil
teknologi dari negara lain, siswa sekolah formal perlu memakai seragam
sekolahnya Dll. Jika kita lihat dari peranan individu dalam lingkungan, maka
dapat kita rumuskan prosesnya, sebagi berikut:
W O W
W adalah lingkungan (world) dan O adalah individu
(organism)
Dapat kita baca dari rumusan itu, bahwa lingkungan
merangsang individu dan individu mereaksi kembali terhadap lingkungan.
C. Stimulus dan Respon
Formula diatas adalah formula yang bersifat umum
dari suatu interaksi dan mengandung pengertian bahwa setiap interaksi melalui
suatu media. Rumusan tersebut dapat diuraikan lagi menjadi bagian bagian lagi
yang lebih khusus. Mengapa? Karena kalau
kita telaah lagi ternyata dalam
lingkungan itu tidak semua dapat masuk ke dalam diri individu. Ini tergantung
pada :
1. Stimulus yaitu rangsangan yang berasal dari
lingkungan individu yang mengarah pada individu. (S)
2. Respon yaitu tindakan individu pada saat menerima
rangsangan dari lingkungan.
3. Efektor adalah organ organ individu yang
digunakan untuk mengirim stimulus ke syaraf sayaraf otak.
4. Reseptor adalah panca indera individu yang
digunakan untuk menerima stimulus.
Dari uraian di atas dapat kita buat beberapa
formula.
O
S R
W
Formula di atas menggambarkan proses interaksi yang
tidak disadari atau refleks, artinya setiap stimulus yangdatang tidak melalui
media efektor dan reseptor tetapi langsung diterima oleh otak. Contoh : kalau
kulit kita tersengat listrik, secara refleks kita akan bergerak refleks untuk
menghindar. Pada contoh ini sengatan listrik adalah stimulus dan gerakan
individu adalah respon.
W
R S
e O r
Formula yang
kedua ini menggambarkan proses interaksi
yang disadari, artinya setiap stimulus yang datang kepada individu diolah
terlebih dahulu melalui efektor, resepor dan otak untuk kemudian melakukan
respon atau tindakan. Contoh : bila kita membaca sebaris kalimat dari halaman
buku, untuk dapat mengerti isi kalimat itu, pertama kali dilihat oleh mata,
diucapkan dengan mulut, dimengerti oleh pikiran
dan disimpan dalam memori otak.
Kedua formula tersebut dapat dibaca sebagai berikut:
pada saat seseorang siap mencapai suatu tujuan dalam suatu situasi tertentu,
seseorang itu menerima perangsang dan mengadakan respon yang cukup berarti
dalam upaya mencapai tujuan itu.
D. Faktor Faktor Dalam diri Individu yang
mempengaruhi Respon
Setiap individu melakukan tindakan atau respon yang
berbeda terhadap stimulus stimulus yang sama. Contoh : Si Amir dapat belajar
dengan baik sambil mendengarkan radio, tetapi si Budi tidak dapat belajar
dengan baik bila mendengar suara radio.
Mengapa berbeda? Ada beberapa hal yang membedakannya.
1. Struktur karakteristik tetap, yaitu faktor
hereditas antara lain intelegensi.
2. Keadaan temporer, yaitu keadaan yang tidak
berlangsung lama yang mempengaruhi respon individu. Contoh : cara orang
merespon terhadap makanan yang dihidangkan akan berbeda dikala kondisinya lapar
dan kondisi kenyang.
3. Kegiatan yang sedang berlangsung. Hal ini
berkaitan dengan ketertarikan atau minat orang terhadap suatu obyek. Contoh :
seorang sedang menonton film dengan
penuh perhatian, tidak akan menggubris celoteh teman yang ada didekatnya.
4. Pembiasaan dan pengalaman belajar, yaitu suatu
keadaan yang sering dilakukan dan berlangsung lama. Contoh : seorang mahasiswa yang
dibesarkan dalam suatu keluarga dengan
disiplin yang ketat sekali dan penuh tanggungjawab, sewaktu dia bekerja pada
hotel dengan disiplin ketat, dia dapat mengikutinya dengan baik.
E. Prinsip Efisiensi dalam Interaksi.
Pada proses interaksi dengan lingkungan ada dua
faktor yang mempertinggi efisiensi respon yaitu selectivity dan set. Selectivity berkenaan dengan kenyataan
bahwa kegiatan pada suatu saat
dipusatkan pada stimulus tertentu. Sedangkan set berkenaan dengan kenyataan bahwa pada umumnya setiap individu
siap untuk mengadakan respon terhadap stimulus yang diterimanya.
1. Selectivity
a. Selective reception. Individu melakukan pilihan
terhadap stimulus yang beragam. Contih : ketika mendengarkan kuliah dari dosen
, banyak suara yang bermacam macam, tetapi kita dapat mendengarkan dengan baik
pembiacraan dosen.
b. Selective respons. Individu melakukan pilihan
terhadap respon respon yang akan dilakukannya. Contoh : kita hanya dapat
melihat suatu benda yang ada di satu arah saja.
c. Shifting of respons. Pada suatu saat yang
bersamaan, kita akan melihat obyek yang sama menariknya tetapi untuk melakukan
tindakan obyek mana yang akan dipilih, maka kita akan bergantian meneliti obyek
itu dari satu ke yang lainnya.
d. Cobination yaitu reaksi seseorang pada suatu
obyek yang bersifat menyeluruh. Contoh : kita melihat wajah manusia, kita akan
menentukan apakah itu wajah ayah, ibu, teman, pacar dsb.
2. Set
a. Preparatory-set, setiap kita akan melakukan
tindakan perlu kesiapan dalam diri kita sebelumnya. Contoh belajar dengan baik
sebelum ujian berlangsung, menentukan nada sebelum mulai menyanyi dsb.
b. The set tu start and continu. Untuk mencapai efisiensi suatu tindakan perlu adanya langakh
awal yang tepat agar lancar sewaktu melanjutkannya. Contoh : sebelum memilih
perguruan tinggi sebagai tempat kuliah sebaiknya kenalilah kemampuan dan
kelemahan diri terlebih dahulu.
c. Mental –set. Kegiatan manusia bersifat psikis dan
fisik. Untuk mengerjakan hal hal yang bersifat psikis memerlukan daya kerja
otak dan mental (kekuatan psikis) yang disebut mental –set. Contoh L mental-set pada waktu mengikuti
ujian wawancara, ujian sidang program diploma dsb.
d. Situation – set. Setelah diri kita betul betul
siap untuk melakukan suatu tindakan, maka berikutnya hendaknya dipikirkan
mengenai situasi yang sedang berlangsung dan akan berlangsung. Karena situasi
inipun dapat menentukan keberhasilan
seseorang dalam mencapai tujuan.
Contoh : bila kita ingin menyampaikan sesuatu kepada
orang lain, hendaklah memperhatikan situasi orang yang akan kita ajak bicara.
Break dulu ya:
Sampai disini, bahan
Ujian tengah semester di tambah video di kelas:
1.
Cara Sederhana Melayani
Pelanggan.
2.
Cara Menghilangkan Kebiasaan
Buruk.